Proses Sabotase oleh Pikiran Bawah Sadar

Anak usia 0 sd 7 tahun belum memiliki filter pikiran yang diberi nama RAS (Reticular Activating System). Sehingga apapun yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami, akan terekam dalam pikiran bawah sadarnya. Semua trauma psikis (luka batin) pada usia dini, akan menjadi penghambat pribadi orang tersebut kelak pada usia dewasanya, karena 95% manusia menjalani kehidupan dewasanya dengan cara memutar ulang (playback) program/rekaman pikiran bawah sadarnya. Persis seperti “tape recorder”, jika tombol Play ditekan, maka lagu yg terdengar adalah sesuai dengan lagu yang sudah terekam dalam pita kaset. Jadi apabila anak kecil banyak mengalami trauma psikis (luka batin) akibat lingkungan keluarga yang tidak harmonis, kelak ketika dewasa, anak tersebut sulit merasakan kebahagiaan, karena rekaman dalam pikiran bawah sadarnya bunyinya “hidup itu sulit, hidup itu penuh derita, hidup itu banyak masalah, hidup itu diwarnai kesedihan, hidup itu penuh konflik, hidup itu penuh perjuangan yang tidak ada akhirnya, mencari uang itu sulit”. Kelak ketika dewasa, persepsi orang tersebut tentang kehidupan, sama dengan rekaman pikiran bawah sadarnya. So be careful in nurturing (mengasuh) the baby, karena anak balita belum memiliki filter untuk menyaring informasi.

Mengapa manusia dewasa, 95% keputusan sehari-harinya, memakai rekaman bawah sadarnya? dan hanya 5% saja keputusan yang dibuat oleh pikiran sadar (conscious mind). Menurut teori evolusi, berfikir itu membutuhkan energi dan energi didapatkan dari makanan. Pada awal kehadiran manusia di muka bumi, tentu makanan tidak tersedia berlimpah seperti sekarang. Manusia pra-sejarah harus berburu dulu untuk mendapatkan makanan sebagai sumber energi. Karenanya, pikiran manusia beradaptasi untuk menghemat persediaan energi. Pikiran bawah sadar sangat cocok untuk menghemat energi karena bekerja sangat efisien dan cepat (satu juta kali lebih cepat dari pikiran sadar). Cara kerja pikiran bawah sadar adalah dengan menyimpan semua pengalaman yang didapat dan tinggal “playback” rekaman yang ada ketika dibutuhkan (tidak usah berfikir atau mengingat-ngingat lagi).

Generasi manusia terus berganti dan mengalami evolusi selama jutaan tahun. Saat ini pikiran bawah sadar manusia jauh lebih berkembang. Sehingga saat ini, hampir 95% sampai 99%, manusia memakai rekaman pikiran bawah sadarnya untuk membuat keputusan aktivitas hariannya (berjalan, berenang, mandi, naik sepeda, membaca, bekerja, dll). Selain lebih cepat & efisien, ada hal-hal negatif yang harus dicermati yaitu, rekaman pikiran bawah sadar berupa memori negatif (luka batin masa kecil atau trauma psikis) dapat mensabotase harapan dan keinginan (wishes & desires) yang ingin dicapai oleh pikiran sadar. Tanpa kita sadari, ketika rekaman bawah sadar kita bunyinya “uang adalah akar segala kejahatan”, “orang kaya jahad, tidak bisa masuk surga”, “Saya bukan pecinta harta”, “hidup penuh penderitaan/perjuangan”, maka rekaman negatif tersebut akan men-sabotase (mengalahkan) upaya-upaya manusia untuk mewujudkan harapan dan keinginan (wishes & desires) pikiran sadarnya. Mengapa bisa terjadi ? Karena kekuatan processor pikiran bawah sadar satu juta kali lebih kuat dari pikiran sadar.

Filter pikiran (RAS) berfungsi melindungi “sub-conscious mind” dari informasi yang tidak dikehendaki. Dalam kasus tertentu, RAS justru menjadi kontra atau penghalang manusia dalam meraih harapan dan keinginannya? Cara kerja RAS adalah menyaring informasi yang diterima oleh panca indera. Informasi yang sesuai dengan keyakinan yang sudah tersimpan di “sub-conscious mind” akan diterima, sedangkan informasi yang tidak sesuai dengan keyakinan akan ditolak. Sebagai contoh, ketika kita masih kecil, oleh orang tua/guru telah di-install dengan program/keyakinan Agama X, maka kelak ketika dewasa dan ada orang yang mengajak pindah agama, akan ditolak oleh RAS karena tidak sesuai dengan program bawah sadar. Dalam kasus ini RAS telah memerankan fungsinya dengan sangat baik yaitu melindungi program/keyakinan yang kita anut, dan mencegah agar orang tidak mudah dipengaruhi oleh keyakinan lain.

Namun apa yang terjadi dengan program/keyakinan tentang cara mencari uang yang di-install oleh lingkungan kita? RAS juga akan melindungi (protect) agar keyakinan tersebut tidak mudah berubah-ubah. Sebagai contoh, keyakinan/program yang di-install oleh orang tua yang berprofesi sebagai pedagang/pengusaha ke anak-anaknya adalah keyakinan/program tentang cara menjadi pedagang/pengusaha. Keyakinan/program yang di-install oleh orang tua yang berprofesi sebagai karyawan/ASN ke anak-anaknya adalah keyakinan/program tentang cara menjadi karyawan/ASN. Keyakinan/program yang di-install oleh orang tua yang berprofesi sebagai dokter, pengacara, notaris ke anak-anaknya adalah keyakinan/program tentang cara menjadi dokter, pengacara, dan notaris. Sampai disini kita mulai menyadari, mengapa anak pengusaha cenderung akan menjadi pengusaha, anak karyawan cenderung akan menjadi karyawan, anak dokter cenderung akan menjadi dokter, anak orang miskin akan cenderung menjadi orang miskin. Ternyata RAS ikut bertanggung jawab atas pelestarian kemiskinan, karena keyakinan/program berfikir yang diturunkan dari lingkungan orang tua miskin, akan terus menerus diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Sekali lagi, bukan kemiskinannya yang diwariskan, namun program/keyakinan/cara berfikirnya yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Proses sabotase oleh program pikiran bawah sadar, terjadi diluar kesadaran atau kehendak kita, namun bisa diamati dari kata-kata yang digunakan (misalnya : uang tidak dibawa mati, uang tidak bisa membeli kebahagiaan) atau perilaku yang diperlihatkan dengan menghindari bekerja keras untuk mengejar harta (dengan dalih, saya bukan pecinta harta). Sabotase sub-conscious mind adalah problem yang paling banyak dialami orang, namun tidak ada yang menyadarinya karena berjalan dibawah kesadaran kita dengan kekuatan satu juta lebih kuat dari pikiran sadar. Namun akibat dari sabotase ini adalah antara harapan & keinginan (wishes & desires) dan realitas hidup manusia, bisa jauh berbeda. Harapan & keinginan adalah hasil proses pikiran sadar, pikiran kreatif dan logis (kita secara sadar pasti memiliki keinginan untuk hidup bahagia, kaya harta dan kaya ilmu). Sementara realitas hidup kita, 95% merupakan hasil “print-out” dari program yang berjalan di dalam pikiran bawah sadar. Di sinilah keinginan (desires) pikiran sadar kita akan terkalahkan oleh program pikiran bawah sadar, apabila ternyata program pikiran bawah sadar yang ter-install, merupakan program warisan yang diturunkan (di-install) dari lingkungan keluarga orang tua miskin.

Ketika seseorang mengalami trauma psikis pada usia dini akibat perceraian orang tua, sehingga program bawah sadarnya berbunyi, “pernikahan itu banyak konflik, pernikahan itu tidak bisa membawa kebahagiaan”, maka tanpa disadari, RAS akan melindungi program/keyakinan tersebut, sehingga kelak ketika orang tersebut dewasa, tanpa dia sadari akan mengalami kesulitan dalam membina rumah tangga yang bebas konflik. Akhirnya program bawah sadarnya yang mengambil alih (men-sabotase) dan memutar ulang (playback) rekaman yang ada, “pernikahan itu banyak konflik”. Meskipun ada penasehat perkawinan yang mendamaikan, RAS akan menolak informasi yang tidak sesuai dengan rekaman bawah sadarnya. Pada akhirnya, perceraian tidak bisa terhindarkan. Anak korban perceraian akan kehilangan figur ayah atau figur ibu (tergantung siapa yang membesarkan dia), sehingga tanpa disadarinya, program pikiran bawah sadarnya akan mencari pasangan hidup yang bisa menggantikan figur ayah atau figur ibu. Jika dia adalah anak perempuan, dia akan mencari suami yang jauh lebih tua untuk menggantikan peran ayah yang hilang sewaktu masih kecil. Jika dia anak laki-laki, dia akan mencari istri yang usianya lebih tua untuk mengganti peran ibu yang hilang pada masa kecilnya. Semua itu adalah keputusan yang dibuat oleh program di pikiran bawah sadarnya.

Keberadaan RAS juga bisa menjelaskan mengapa orang miskin (menyimpan rekaman kemiskinan pada masa kecil) sulit menjadi orang kaya. Orang yang rekaman bawah sadarnya berisi cara hidup orang miskin, apabila menerima informasi tentang bagaimana cara menjadi orang kaya, tanpa dia sadari, akan ditolak oleh RAS karena tidak sesuai dengan rekaman bawah sadarnya. Bagaimana kita bisa mengetahui perilaku (behaviour) yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar tersebut? Sebenarnya mudah. Perhatikan kata-kata yang digunakan orang tersebut, apabila banyak menggunakan “excuse” atau berdalih (contoh: uang tidak bisa membeli kebahagiaan), maka itulah eskpresi yang keluar dari program pikiran bawah sadarnya.

Pertanyaannya, kalau kita mau memperbaiki diri, dari mana harus memulainya? Jawabnya sederhana. Periksa program pikiran bawah sadar anda, hapus program yang jelek yang sudah tersimpan sebelumnya, ganti dengan program baru yang baik (baca artikel di https://kantorvirtual.co.id/teknik-pemrograman-ras/ ). Sabotase oleh program pikiran bawah sadar atas harapan dan keinginan pikiran sadar (conscious mind), terjadi diluar kesadaran manusia karena prosesnya adalah playback rekaman lama yang ada di memori permanen (sub-conscious mind). Antara 95% sampai 99% keputusan kita atau perilaku sehari-hari kita adalah ekspresi atau “print-out” dari program yang “running” di sub-conscious mind. Analoginya dengan peralatan Laptop dan HP, kita tidak pernah menyadari bahwa operasional Laptop dikendalikan oleh Sistem Operasi yang dibuat oleh Microsoft namanya Windows. Kita juga tidak pernah menyadari bahwa operasional HP dikendalikan oleh Sistem Operasi yg dibuat oleh Google namanya Android. Program Windows atau Android yang mengendalikan semua hardware komponen Laptop atau HP (misalnya: layar, tombol keypad, penerima/pemancar sinyal, speaker, dll).

Apapun pilihan agama yang kita anut, pilihan ideologi politik, kondisi sosial ekonomi, kondisi kebahagiaan keluarga, kondisi kesehatan kita, semua itu tidak bisa dipisahkan dari hasil “programming” yang diterima sewaktu kita masih kecil. Namun kita bisa merubahnya memakai kekuatan “will power” atau kekuatan kehendak bebas jika kita mau. Hal ini dimungkinkan karena ada teknik untuk melakukan program ulang (re-write program) pikiran bawah sadar. Demikian artikel tentang proses sabotase oleh program pikiran bawah sadar terhadap harapan dan keinginan pikiran sadar, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan, serta mendapat manfaat dari ilmu tersebut guna memperbaiki kualitas hidup kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.