Banyak orang menyesali perjalanan hidupnya ketika sudah menginjak usia 60 tahun. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang menyia-nyiakan waktunya ketika masih muda. Sering kali kita mendengar lelucon, “penyesalan selalu datangnya di belakang, sebab kalau di depan namanya pendaftaran”. Berikut ini adalah 5 nasehat dari orang tua bijak yang sudah melewati perjalanan hidup lebih dari 60 tahun.
1. Orang yang tidak berani mengambil resiko (tidak berani mencoba hal-hal baru) ketika masih muda, maka mereka akan menyesalinya ketika sudah tua, ketika tidak lagi memiliki kesempatan belajar, membuat kesalahan dan memperbaikinya. Orang-orang usia lanjut, jika menoleh mundur ke belakang, akan menyesali hal-hal yang tidak dilakukannya ketika ada kesempatan di usia mudanya. Namun sayangnya, waktu tidak bisa disetel mundur untuk mengulangi atau mendapatkan kesempatan yang kedua.
2. Mengeluh atau menyalahkan orang lain (situasi/kondisi), tidak akan menyelesaikan masalah. Perhatikan orang-orang di sekitar anda yang kegiatan sehari-harinya mengeluh atau sibuk mencari kelemahan orang lain (tetangganya, saudaranya, teman kantornya, pemimpinnya, dll), hidup mereka tidak akan lebih baik dari orang lain yang dia kritisi (atau yang dia ejek-ejek). Perhatikan orang yang sibuk mengkritik (mengejek) Presiden, Mentri, Gubernur, Bupati. Apakah kehidupannya lebih baik dari orang yang dia kritik? Jangan-jangan ejekannya tersebut adalah manifestasi “iri hatinya” kepada orang yang lebih sukses dari dirinya. Maka, cara paling mudah mengekspresikan kekecewaan atau kegagalan hidupnya adalah dengan menyalahkan orang lain. Sebab manusia memiliki kecenderungan sulit mengakui kegagalan dirinya, dan lebih mudah menyalahkan orang lain sebagai penyebab kegagalan hidupnya. Perhatikan orang-orang yang suka menyebarkan “artikel nyinyir”, hidupnya pasti tidak lebih baik dari orang yang diejek-ejek. Orang-orang sukses lebih suka memfokuskan energi dan waktunya untuk belajar hal-hal baik dari orang lain, daripada sibuk mencari kelemahan orang lain. Orang-orang sukses lebih suka berfikir “proaktif” daripada “reaktif”. Orang-orang sukses memfokuskan energinya pada hal-hal yang dia bisa merubahnya (mengendalikan) dan tidak mau membuang energi untuk hal-hal yang dia tidak punya kekuatan (kekuasaan) untuk merubahnya. Sayangnya, kelompok orang nyinyir jumlahnya banyak daripada orang yang positif. Karena itu tidak heran jika dunia ini lebih banyak berisi orang yang tidak sukses (menurut hukum Pareto, hanya 20 yang bisa dianggap sukses).
3. Milikilah tujuan hidup yang jelas sedini mungkin. Orang-orang dengan tujuan hidup yang sangat jelas sejak dini, jauh lebih mudah meraih sukses dibandingkan dengan orang-orang yang hidupnya hanya mengalir mengikuti teman. Ibarat perahu (kapal) yang sudah membuka layarnya di tengah Samudra, maka perahu (kapal) yang tidak memiliki tujuan akan berjalan mengikuti arah angin berhembus. Bisa-bisa perahu akan berlabuh di pulau karang yang tandus, yang tidak bisa untuk menghidupi awak kapalnya.
4. Jujur kepada diri sendiri. Orang-orang sukses menyadari atas kekuatan (potensi diri, bakat dan passion) dan fokus pada kekuatannya tersebut. Dirinya juga sadar memiliki kelemahan, namun tidak mau berfokus pada kelemahannya. Potensi diri, bakat dan passion terus menerus diasah atau diberi penguatan agar bisa menghantarkan dirinya meraih tujuan hidup yang sudah ditetapkan pada poin nomor 3 di atas.
5. Pelajaran terakhir adalah sukses bukan terletak di masa depan, tetapi ada di hari ini (at the present moment). Ungkapan “lihat saja nanti” adalah kalimat yang sering diucapkan oleh orang yang menganggap bahwa sukses adanya di masa depan. Sukses bukanlah ketika usia anda sudah 50 tahun atau 60 tahun. Sukses terletak di hari ini yaitu ketika anda berhasil menyelesaikan tugas kecil-kecil setiap hari. Sukses akan terjadi ketika seseorang tidak “menunda-nunda” tugas yang harus dikerjakan, apapun alasannya. Jika tugas-tugas rutin berhasil diselesaikan setiap hari, maka dalam jangka panjang, maka “sukses besar” akan otomatis terealisir dengan berjalannya waktu, tanpa anda menyadarinya.
Demikian lima nasehat bijak dari orang tua yang sudah melalui liku-liku perjalanan hdup. Semoga tulisan pendek ini bermanfaat.