Manfaat Cuka Apel & Air Jeruk Lemon

Cuka Apel (Apple Cider Vinegar) adalah cuka yang sering dipakai dalam pembuatan salad. Bahan dasarnya adalah air dan buah apel. Sebelum saya menjelaskan manfaat kesehatan minuman yang terbuat dari cuka apel dan jeruk lemon, saya akan menjelaskan cara kerja organ pencernaan manusia. Terdapat 5 organ yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Organ pertama adalah lambung. Fungsi lambung dalam pencernaan adalah untuk melumatkan makanan hingga menjadi bubur halus, sehingga ketika masuk ke usus halus, mikro maupun makro nutrisi yang terkandung dalam makanan akan mudah diserap oleh dinding sel-sel usus halus. Untuk melumatkan makanan, lambung menggunakan struktur otot lambung yang bisa meremas-remas makanan (gerakan peristaltik) hingga hancur/halus, dibantu oleh cairan asam lambung yang sangat asam (memiliki PH antara 2 sampai 3,5). Lambung memiliki 2 katup (kelep) yaitu katup bagian atas yang membatasi dengan saluran esofagus disebut “cardiac sphincter”. Katup sebelah bawah yang membatasi dengan usus (duodenum) disebut “pyloric sphincter”.

Organ kedua adalah usus halus (intestine), berfungsi menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan untuk didistribusikan ke seluruh sel-sel tubuh oleh sistem peredaran darah. Agar makro nutrisi (lemak, karbohidrat, dan protein) bisa diserap oleh dinding sel usus, maka dibutuhkan berbagai macam enzim yang diproduksi oleh organ pencernaan Pankreas. Karena lemak tidak larut dalam air, maka organ lever (hati) memproduksi cairan empedu (bile) yang ditampung dalam penampungan bernama “kantong empedu” (gallbladder). Cairan empedu bersifat emulsifier yang akan melarutkan lemak agar bisa diuraikan oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas, menjadi melekul-melekul asam lemak yang berukuran lebih kecil agar bisa diserap oleh dinding usus. Protein akan diuraikan oleh enzim protease menjadi melekul asam amino agar bisa diserap oleh dinding sel. Karbohidrat akan diuraikan oleh enzim amilase menjadi molekul glukose agar bisa diserap oleh dinding sel usus.

Kapan cairan empedu (bile) dan enzim pencernaan (lipase, amilase, protease) dilepaskan ke usus halus (bagian duodenum)? Jawabnya, ketika ada bubur makanan yang sangat asam (PH sangat rendah) sedang dikeluarkan oleh lambung ke usus (duodenum). Yang menjadi triger (sinyal) pelepasan cairan empedu dan enzim pencernaan ke usus adalah keasaman (PH rendah) dari bubur makanan yang keluar dari lambung. Apa yang terjadi apabila keasaman makanan yang keluar dari lambung kurang rendah PH nya (kurang asam)? Produksi enzim pencernaan oleh pankreas dan cairan empedu tidak maksimal, sehingga banyak nutrisi yang terkandung dalam makanan tidak terserap. Contoh kasusnya, ada orang yang meskipun makannya banyak, namun tetap tidak bisa gemuk.

Seiring bertambahnya usia, tingkat keasaman lambung mulai berkurang. Hal ini bisa dirasakan ketika kita menyantap makanan tinggi protein (daging), lambung kita akan terasa penuh (bloating) dalam waktu agak lama. Keasaman lambung mulai berkurang membuat proses penghancuran daging di lambung memakan waktu lebih lama sehingga kita merasakan kenyang yang lebih lama dari biasanya. Normalnya, waktu transit makanan di lambung sekitar 2 jam. Artinya setelah 2 jam, lambung akan kosong kembali. Namun jika kita banyak makan daging, waktu transitnya bisa 3 sampai 4 jam. Saya pribadi (usia 55 tahun) mengalami pengalaman tersebut ketika menghadiri acara resepsi pernikahan. Saya memang sengaja menghindari makanan mengandung karbohidrat dan hanya makan daging teriyaki dalam porsi yang agak banyak (tidak makan apa-apa dan hanya makan buah melon dan semangka sebagai penutup). Perut terasa penuh (bloating) hingga 4 jam. Saya cari jawabannya di channel YouTube yang dikelola Dr. Eric Berg. Ternyata solusi untuk menurunkan PH lambung adalah rajin minum cuka apel dicampur perasan jeruk lemon. Karena saya punya riwayat gangguan lambung (sering disebut sakit maag), tentu saja saya sudah lama menghindari makanan pedas, asam dan kopi (makanan tersebut memicu produksi gas lambung yang menyebabkan kita sering sendawa). Awalnya saya ragu, apakah minum perasan lemon dan cuka apel dalam air hangat tidak akan memperparah gangguan lambung yang pernah saya alami? Setelah berjalan 4 hari tidak ada ganguan apa-apa, maka saya menulis artikel ini.

Sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh Dr. Eric Berg bahwa cuka apel dan sari jeruk lemon akan menurunkan PH (tingkat keasaman) lambung kita. Manfaat kesehatannya sangat banyak. Pertama, vitamin C alamiah yang terkandung dalam sari lemon memiliki sifat anti-oxidant yang bisa menetralisir radikal bebas. Kita tahu bahwa radikal bebas, ada yang dihasilkan dari dalam tubuh (endogenous: stress, inflamasi, aktivitas fisik berlebihan, dll), ada yang terpapar dari luar (exogeneous: polusi udara, makanan & minuman, sinar ultra-violet, dll). Terlalu banyak terpapar radikal bebas akan menyebabkan “penuaan dini”. Kedua, asam lambung yang memiliki PH rendah menjadi triger pelepasan cairan empedu dan enzim-enzim pencernaan dari pankreas. Cairan empedu dan pankreas sangat bermanfaat dalam proses ekstraksi nutrisi makanan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Ketiga, asam lambung dengan PH rendah menyebabkan penutupan katup bagian atas (cardiac sphincter) sangat rapat, untuk memastikan saluran esofagus tidak ter-iritasi oleh asam lambung yang naik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.