Melihat Hasil VS Masalah

Anda tahu alasan mengapa banyak orang tidak sukses seperti apa yang mereka impikan?
Jawabnya : tidak bisa mengalahkan rasa takut. Ya, rasa takut yang berlebihan akan membunuh impian seseorang. Takut untuk melakukan kesalahan adalah awal kegagalan seseorang mewujudkan impiannya. Perbedaan antara orang sukses dengan orang gagal hanya ditentukan oleh cara pandang terhadap “garis finis”. Orang sukses, tidak peduli apakah melintasi “garis finis” di urutan pertama, kedua atau urutan terakhir. Yang mereka pikirkan hanya bagaimana caranya melintasi “garis finis” tersebut. Orang yang gagal, mereka sudah keluar dari arena lomba, bahkan sebelum mereka melihat garis finis. Mereka hanya berlari 100 meter dari lomba lari yang semestinya 10.000 meter.

Dalam dunia kewirausahaan, kita harus bisa mengalahkan rasa takut. Jangan menunggu segala sesuatunya berjalan sempurna, baru bertindak. Dunia ini tidak pernah mencapai kondisi ideal, begitu juga pasar. Anda tidak bisa berdalih pasarnya belum siap atau tidak ada pasar yang akan membeli produk/jasa yang anda tawarkan. Jangan melakukan apa yang orang gagal lakukan, menunggu semua lampu menyala hijau, baru bertindak. Perilaku pasar (konsumen) tidak bisa kita paksa mengikuti kehendak kita, justru kitalah yang harus menyesuaikan dengan perilaku/keinginan pasar.

Orang gagal, menunggu tiga hal ini muncul secara bersamaan:
1. Menunggu bertemu dengan orang yang tepat,
2. Menunggu peluang pasar yang tepat, dan
3. Menunggu punya uang (modal) yang cukup untuk memulai usaha.

Masalahnya, ketiga hal di atas jarang muncul pada saat yang bersamaan. Seringkali orang berperilaku seperti mobil yang masih terparkir di depan garasi dengan mesin yang masih mati (diam di tempat dan selalu berandai-andai). Tentu saja, mereka tidak akan pernah gagal karena tidak pernah mencoba. Untuk menjadi pengusaha (entrepreneur), anda harus tidak peduli apakah satu, dua atau bahkan semua lampu menyala merah. Anda harus mencari dan menggabungkan peluang, uang dan orang yang tepat, bukan menunggu semua lampu menyala hijau untuk memulai.

Simon Senek, seorang pembicara dari Amerika yang presentasi video-nya banyak di YouTube membuat ilustrasi yang mudah difahami. Pada suatu acara lari sehat yang diselenggarakan di pusat kota NewYork, berderet booth sponsor yang menyediakan minuman dan makanan gratis bagi para peserta. Simon tertarik untuk mendapatkan roti begel gratis di salah satu booth sponsor. Dia mengajak temannya untuk antri mendapatkan roti begel gratis. Apa kata temannya? Dia tidak mau roti begel gratis karena antriannya panjang. Simon meyakinkan temannya bahwa ini gratis lho. Namun, temannya tetap tidak mau karena harus antri. Simon mencoba sekali lagi meyakinkan temannya untuk ikut antri roti begel gratis. Namun temannya tetap pada pendirianya, tidak mau antri meskipun mendapatkan roti gratis. Temannya fokus melihat antrian (masalahnya), sementara Simon fokus pada roti begel gratis. Begitulah ilustrasi yang mudah difahami. Dua orang melihat fakta yang sama dari sudut pandang yang berbeda. Yang satu melihat keuntungannya (roti begel), sedangkan temannya melihat masalahnya (antrian). Kira-kira, tipe orang yang mana yang akan sukses berbisnis?

KESIMPULAN
Di sekitar kita selalu ada dua tipe orang, satu orang yang fokus melihat hasil akhirnya, sedangkan banyak orang yang fokus melihat masalahnya atau kendalanya (tidak bisa melihat hasil akhirnya). Tipe yang manakah anda ? Untuk mengetahui berbagai macam tipe manusia, silahkan dibaca artikel di blog pribadi saya di www.kantorvisrtual.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.