Proses Infeksi Virus Corona

Penjelasan singkat tentang mekanisme masuknya Virus Corona ke dalam sel saluran pernafasan manusia

Selaput lendir dalam istilah medis disebut dengan sel-sel mukosa. Sel mukosa melapisi dinding bagian dalam dari saluran pernapasan (mulai dari hidung, trachea, sampai bronchus); saluran pencernaan (mulai dari rongga mulut, saluran esofagus yang menuju lambung sampai rongga lambung); saluran reproduksi (vagina), dan banyak lagi pada organ-organ lainnya. Fungsi dari lapisan sel-sel mukosa ini ada banyak, di antaranya untuk memproduksi mukus (lendir), menjaga kelembaban, menghalau masuknya zat asing yang berbahaya, dan lain-lain. Tentu, perbedaan fungsi ini tergantung juga dari lokasi atau tempat lapisan mukosa berada.

Pada kondisi normal, sel-sel mukosa yang melapisi rongga hidung memang akan menghasilkan lendir (istilah medis: mukus), sehingga mampu menjaga rongga hidung agar tidak kering, meningkatkan kelembaban udara yang masuk ke saluran nafas, sekaligus mencegah masuknya partikel asing (seperti debu atau asap polusi) ke saluran nafas bagian dalam (paru-paru). Hanya saja jumlah lendir ini normalnya sedikit, sehingga tidak sampai menyebabkan hidung berair (ingusan).

Ingusan bisa terjadi karena banyak sebab, misalnya alergi, iritasi, infeksi oleh virus atau bakteri, polip hidung, kemasukan benda asing ke rongga hidung, peradangan di sekitar rongga hidung, efek samping obat, dan sebagainya. Karena beragam pencetus ini, sel-sel “goblet” di lapisan mukosa rongga hidung terangsang untuk memproduksi lendir lebih banyak, sehingga timbullah lendir atau ingus (Jawa: umbel).

Jadi yang pertama terinfeksi oleh Virus Corona adalah sel-sel mukosa. Makanya test untuk mengetahui positif atau negatif Corona adalah dengan mengambil sampel sel-sel mukosa di rongga hidung atau rongga mulut. Jika virus corona sudah masuk ke dalam inti dari sel-sel mukosa, maka virus akan menggandakan dirinya dengan bantuan mesin fotokopi (RNA) yang terdapat pada inti sel mukosa. Virus itu bisa masuk ke dalam inti sel mukosa karena virus Corona menempel pada reseptor ACE2 yang terdapat pada permukaan sel-sel mukosa. Reseptor ACE2 tidak terdapat pada sel permukaan kulit manusia. Itulah mengapa meskipun permukaan tangan anda penuh dengan Virus Corona, anda tidak akan jatuh sakit (terinfeksi) karena Corona tidak bisa menembus dinding sel permukaan kulit (membrane) untuk menuju inti sel (karena sel permukaan kulit tidak ada tempat pendaratan Corona yaitu ACE2 receptor). Sehingga untuk mengusir Corona Virus dari permukaan sel kulit, cukup dicuci dengan sabun atau alkohol minimal 65% sudah hancur virusnya.

Mengapa minum Bir atau Whisky (yang mengandung alkohol) atau minum air sabun/detergen tidak mematikan Virus Corona di tenggorokan anda? Karena Virus Corona sudah masuk ke dalam inti sel-sel mukosa untuk menggandakan dirinya di mesin fotokopi RNA yang terdapat pada inti sel.

Cairan alkohol atau Whisky yang anda minum tidak bisa menembus dinding sel mukosa tempat Virus Corona bersembunyi untuk menggandakan dirinya. Sementara jika Virus Corona menempel di permukaan sel kulit tangan, Corona tidak bisa bersembunyi masuk ke inti sel, karena sel kulit tangan tidak memiliki ACE2 receptor (pintu gerbang masuknya virus).

Apa yang dimaksud dengan receptor pada permukaan dinding sel ?
Receptor bisa kita bayangkan seperti “pintu gerbang yang berada di dinding permukaan luar sel” yang kegunaannya untuk memasukkan partikel (molekul) dari luar dinding sel untuk bisa menembus masuk ke bagian dalam dinding sel (membrane).

Contoh: molekul glukosa (gula darah) harus masuk ke dalam plasma sel (ruang bagian dalam sel untuk diproses oleh organel yang namanya mitokondria (dapur energi). Gula darah akan menjadi energi yang diberi nama ATP (Adenosin Tri Phosphate) setelah diproses oleh Mitokondria.

Bagaimana molekul gula darah (glukosa) menembus lapisan dinding sel otot ? Perlu bantuan receptor tertentu yang ada dipermukaan dinding sel otot. Namanya reseptor insulin yang akan membantu masuknya gula darah (glucose) agar bisa menembus dinding sel otot menuju dapur sel (mitokondria) tempat produksi energi (ATP). Orang yang receptor insulin nya tidak lagi normal, akan didiagnosa oleh dokter menderita diabetis tipe 2 (kencing manis) karena pintu masuknya molekul gula darah tidak mau membuka, maka gula darahnya tetap berada dalam sirkulasi darah orang tersebut. Kalau hasil lab anda menunjukkan kadar gula darah puasa selama 8 jam, angkanya lebih besar dari 126, maka secara medis anda sdh pra-diabet tipe 2. Jika angkanya sudah lebih dari 200, sudah bisa dikatakan positip diabet.

Segitu dulu ya penjelasannya, semoga tulisan singkat ini membuka sedikit wawasan tentang infeksi Corona Virus. Jadi kalau kena Corona Virus, jangan coba-coba mengobati diri dengan minum Rinso atau cairan Dettol. Bukan Virus Corona yang mampus, tetapi manusianya yang akan mampus duluan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.