Teknik Pemrograman RAS

Reticular Activating System (RAS) adalah filter yang terdapat dalam pikiran manusia untuk menyaring informasi yang boleh masuk dan yang harus ditolak (diblokir). RAS membuat manusia sangat menyukai kestabilan (status quo) dan sekaligus menjadi penghalang kesuksesan seseorang apabila keyakinan (belief) yang tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya, ternyata merupakan keyakinan yang menghambat (self-limiting belief). Siapakah yang bertanggung jawab atas pemrograman RAS dalam pikiran seseorang? Jawabnya adalah, diri orang tersebut dan semua orang (lingkungan) yang pernah berinteraksi dengan orang tersebut. Ketika orang tua anda melarang mengambil sesuatu yang bukan milik anda, maka pada dasarnya orang tua anda telah menanamkan keyakinan (belief) ke dalam pikiran bawah sadar anda bahwa mencuri adalah tindakan tidak baik. Ketika guru anda mengajarkan kejujuran dalam mengerjakan ujian di sekolah, maka guru anda telah menanamkan keyakinan ke dalam pikiran bawah sadar anda, menyontek itu tidak baik. Selanjutnya RAS akan bekerja menyaring informasi (memblokir informasi yang tidak sesuai dengan norma atau keyakinan tersebut). Untuk membaca materi tentang cara menerobos (bypassing) RAS, silahkan klik link berikut ini https://kantorvirtual.co.id/pikiran-bawah-sadar/ …)

Dengan contoh keyakinan yang sudah terekam dalam pikiran bawah sadar, maka filter pikiran anda (RAS) akan menyaring informasi yang diterima oleh panca indera dan mencocokkan dengan program (belief) yang sudah terekam sebelumnya. Jika tidak sesuai dengan keyakinan yang sudah terekam sebelumnya, maka RAS akan menolak informasi yang diterima. Walaupun anda kurang persiapan menghadapi ujian, dan anda memiliki kesempatan untuk menyontek, RAS akan menolak untuk menyontek. Apa yang dalam bahasa sehari-hari kita sebut dengan “norma atau etika”, tersimpan dalam otak kita berupa jejaring neuron yang disebut RAS, yang akan menjalankan fungsi sebagai filter informasi. Rekaman dalam RAS akan menjadi norma yang menjadi pegangan pikiran manusia untuk membuat keputusan ketika menerima informasi. Menerima barang dengan tangah kiri tidak sopan dilakukan dalam budaya Jawa, namun tidak menjadi masalah dalam budaya bangsa lain. Makan sambil berdiri tidak sopan dalam budaya Jawa, namun tidak menjadi masalah dalam budaya bangsa lain. Memakai baju bikini tidak sopan dalam budaya Jawa, namun tidak masalah bagi bangsa lain, dan masih banyak contoh yang lain.

Jika anda memiliki keyakinan dalam pikiran bawah sadar, misalnya, anda merasa diri anda kurang berharga (low self-worth), maka RAS sangat senang mencari informasi untuk mengkonfirmasi keyakinan tersebut. Hal ini dalam psikologi diberi istilah “confirmation bias”. Jika RAS menemukan informasi yang sesuai, maka akan diteruskan ke sub-conscious mind dan sub-conscious mind akan menyetujui. RAS akan memblokir informasi yang tidak sesuai dengan keyakinan kita. Meskipun ada orang yang berusaha memotivasi bahwa kita adalah pribadi yang berharga, punya potensi, punya bakat terpendam, namun RAS tetap akan mencari informasi yang sesuai dengan keyakinan dan memblokir informasi yang tidak sesuai. Inilah cara kerja RAS yang menghambat kemajuan individu, karena RAS akan terus melindungi rasa rendah diri (low self-worth) orang tersebut. Contoh lain, anda memiliki keyakinan bahwa menjadi pegawai (karyawan) adalah cara paling aman mencari nafkah, maka setiap informasi yang berkaitan dengan berdagang (bisnis) atau merintis usaha, pasti tidak lolos melewati RAS (informasi tersebut akan diblokir). Sedangkan informasi tentang lowongan pekerjaan akan diloloskan oleh RAS karena sesuai dengan keyakinan dalam sub-conscious mind. Pikiran anda akan lebih aktif mencari informasi lowongan pekerjaan daripada mencari peluang bisnis baru. Sekali lagi, ini adalah contoh bagaimana RAS menghambat peluang individu untuk mencapai kesuksesan. Dalam wilayah keyakinan agama (religius belief), RAS akan mencegah seseorang berpindah-pindah agama karena RAS akan selalu melindungi keyakinan (program) yang sudah terlebih dulu direkam di bawah sadar seseorang. Jangan heran, mengapa perdebatan tentang agama, tentang politik, tidak pernah ada titik temunya karena program (belief) yang dijalankan oleh sub-conscious mind masing-masing, memang berbeda.

Ada seorang teman pernah bertanya, apakah kesuksesan hidup itu harus selalu diukur dengan materi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan merujuk teori
Abraham Maslow, Psikolog kelahiran New York, Amerika Serikat tahun 1908, yang merumuskan 5 hirarki kebutuhan manusia. Menurut penelitian Maslow, Manusia memiliki kebutuhan yang berjenjang. Artinya, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan secara berjenjang dari yang paling bawah (dasar) sampai yang paling atas. Jika kebutuhan tingkat dibawahnya sudah terpenuhi, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat atasnya, begitu seterusnya.
1. Kebutuhan fisik (fisiologis): meliputi kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal);
2. Kebutuhan Rasa Aman & Perlindungan : rasa aman lahir dan batin (rasa aman dari ketiadaan uang, rasa aman dari kejahatan, rasa aman dari penyakit, dll);
3. Kebutuhan Rasa Kasih Sayang : meliputi disayangi maupun menyayangi seseorang (orang tua, anak, suami, istri, pasangan hidup, sahabat, dll);
4. Kebutuhan Penghargaan : kebutuhan untuk dihargai sebagai individu, dihargai atas hasil pekerjaannya, kontribusinya, prestasinya, bakatnya, dll;
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : kebutuhan mengekspresikan diri, menunjukkan status sosialnya (sosial media merupakan sarana yang mudah digunakan).
(silahkan klik link berikut untuk tambahan materi: https://kantorvirtual.co.id/tingkatan-sukses-dalam-hidup/ ….)

Kembali pada kebutuhan manusia untuk meraih sukses dalam kehidupan, adakah teknik untuk memprogram ulang (re-program) pikiran bawah sadar dan RAS, agar mendukung upaya-upaya manusia untuk meraih sukses? Teknik yang banyak disarankan karena sangat mudah dijalankan adalah visualisasi (imajinasi):
Pertama, buatlah sasaran (goal setting). Nasehat orang tua atau guru sewaktu kita masih kecil, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Ini adalah contoh “goal setting”.
Kedua, lakukan kegiatan visualisasi (imajinasi) setiap hari, minimal 1 menit (setiap bangun tidur, ketika gelombang otak masih Teta, fase hipnosis). Gunakan teknik visualisasi yang benar yaitu mata masih dalam kedaan tertutup, bayangkan (imajinasikan) cita-cita atau “goal” yang anda inginkan tercapai (terwujud), lalu rasakan dengan emosi yang sangat kuat, seolah-olah cita-cita (goal) tersebut telah tercapai. Jika cita-cita tersebut adalah rumah besar dengan 6 kamar tidur, 2 garasi mobil, 1 kolam renang di belakang rumah, maka imajinasikan dan rasakan secara detil ruangan-ruangan tersebut, rasakan dinginnya air kolam renangnya, bayangkan ada 2 mobil sedan terparkir di garasi rumah anda. Lakukan rutinitas ini setiap hari dalam kondisi gelombang otak masih Teta, maka lama-lama akan menjadi keyakinan (program) pikiran bawah sadar. Ingat bahwa 95% keputusan yang dibuat manusia berdasarkan program yang berjalan di pikiran bawah sadarnya.

Mungkin anda bertanya, apa benar teknik visualisasi bisa bekerja dengan baik? Masih ingatkah bahwa pikiran bawah sadar manusia bersifat tidak kritis, tidak logis, tidak kreatif, tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Apapun yang anda rekam disana secara berulang-ulang akan menjadi program dan suatu hari “print-out” nya akan menjadi realitas hidup anda. Sederhana bukan? Teknik ini tidak sulit dilakukan karena hampir semua orang pernah melakukan ketika sedang mendengarkan ceramah agama, dimana si penceramah menggambarkan keadaan surga yang sangat indah dan kita dibawah ke alam imajinasi. Itulah teknik pemrograman pikiran bawah sadar untuk menanamkan keyakinan (program) di pikiran bawah sadar manusia. Kalau dalam bidang agama (religious) teknik ini sangat efektif, mengapa tidak dimanfaatkan dalam bidang pencapaian prestasi duniawi? Penjelasan di atas adalah berdasarkan riset di bidang “neuro-science”, bukan hasil mengarang bebas. Silahkan dicari nara sumber di YouTube (Mel Ribbons menjelaskan teknik visualisasi dengan sangat ilmiah dan mudah difahami).

Semoga artikel pendek ini bermanfaat untuk meningkatkan prestasi orang-orang di sekitar anda. Selamat menikmati hari minggu (Jakrta, 1 Sept 2019).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.